APBD PALI TA 2025 Tembus Rp 1,5 Triliun, Tapi Jalan Purun Timur Masih Terabaikan

PALI – TEROPONGSUMSEL.COM
‎Ironi di tengah APBD Kabupaten PALI tahun anggaran 2025 yang menembus angka Rp. 1,5 triliun, warga Desa Purun Timur Kecamatan Penukal masih harus berjibaku dengan jalan akses utama desa masih tanah dan becek, ini sebuah fakta yang menunjukkan bahwa Desa Purun Timur penyumbang sumber migas betun selo itu masih terisolasi.

‎Meskipun beberapa ruas jalan di desa ini sudah dicor beton dan aspal, namun masih membutuhkan dukungan prioritas melalui intervesi anggaran peningkatan dan pembangunan jalan sebagai kebutuhan dasar masyarakat.

‎Pantauan media di lapangan masih tersisa  sepanjang 7 kilometer yang menjadi satu-satunya akses keluar masuk desa menuju kecamtan penukal, jalan tanah berdebu saat musim kemarau, becek dan licin ketika hujan, serta rawan terputus. Sehingga warga menjadi kesulitan melalui jalan tersebut.

‎Kondisi ini bukan hanya memperlambat perkembangan perekonomian desa itu, tapi juga mengancam akses pendidikan. Para pelajar tingkat SMA terpantau harus menembus jalan berlumpur menggunakan kendaraan  roda dua, berjuang menuju sekolah demi masa depan yang lebih baik.

‎Kepala Desa Purun Timur, Alkat, SH, mengaku sangat prihatin dengan kondisi jalan di desanya itu, ia mengataka selalu berusaha mengusulkan penyelesaian pembangunan jalan desa ke pemerintah daerah.

‎”Sedih rasanya jika melintasi akses jalan keluar dari Desa Purun Timur yang kondisinya memprihatinkan, berharap melalui usulan demi usulan tersebut, jalan Purun Timur segera diperhatikan secara prioritas,” harap Kades Purun Timur Alkat, SH (02/08/2025) dikutip dari media Linksumsel.com.

‎Catatan media ini menunjukkan bahwa dari total belanja daerah PALI tahun 2025 sebesar Rp 1,5 triliun, anggaran untuk belanja kendaraan dinas mencapai Rp 12.1 miliar. Belanja makan minum tamu dan rapat internal mencapai miliaran rupiah. Bahkan, belanja pakaian dinas, jasa konsultan, hingga hotel luar daerah jumbo pada tahun anggaran  2025.

‎Belum lagi belanja belanja bersifat seremonial seperti souvenir dan jenis kegiatan barang diserahkan ke masyarakat yang mencapai miliaran rupiah.

‎Tak tanggung tanggung, pada tahun anggaran berjalan 2025 pemerintah daerah menggelontorkan biaya pembangunan, peningkatan, bahkan untuk pembukaan jalan baru sebesar Rp. 44 miliar lebih. Namun, warga desa purun timur masih harus menguatkan kesabarannya untuk dan menunda keinginannya dapat menikmati jalan mulus lancar.

‎Memang sangat ironis, akses vital seperti jalan desa yang menjadi urat nadi masyarakat pedesaan justru nyaris tak tersentuh. Padahal, dari total volume jalan 7 kilometer di desa itu hanya tersisa jalan tanah sepanjang 4 kilometer lagi, jalan ini merupakan akses utama yang menghubungkan Desa Purun Timur dengan pusat pemerintahan kecamatan dan sangat berperan dalam mendukung mobilitas warga,  anak-anak ke sekolah, distribusi perdagangannya dan hasil pertanian, serta pelayanan kesehatan.

‎Minimnya pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan di Desa Purun Timur memunculkan pertanyaan besar, ke mana arah prioritas pembangunan Kabupaten PALI Tahun Anggaran 2025?

‎Aktivis pemerhati kebijakan anggaran lokal, Aldi Taher menilai ada ketimpangan dalam alokasi pembangunan infrastruktur.

‎“Pemerintah harus mengevaluasi ulang pola belanja daerah. Tidak bisa lagi mengabaikan desa yang secara administratif sah sebagai bagian dari Kabupaten PALI. Kalau anggaran bisa untuk fasilitas mewah dan perjalanan dinas, mengapa jalan desa masih dibiarkan rusak?” tegasnya.

‎Pemerintah desa bersama masyarakatnya, menaruh harapan besar agar Pemkab PALI, khususnya dinas terkait, mulai memberikan perhatian serius terhadap kondisi jalan Desa Purun Timur. Mereka menuntut keadilan dalam pembangunan infrastruktur dasar bagi masyarakat. (Red/TIM)

Related posts

Leave a Comment